Cobalah periksa..
Lalu teliti..
Apakah benar isra' mi'raj terjadi di bulan rajab..
Ibnu Rajab rahimahullah berkata:
Telah diriwayatkan bahwa telah terjadi di bulan rajab..
Kejadian kejadian besar..
Namun semua itu tidak shahih.. (Lathaiful ma'arif hal. 168)..
Imam Abu Syaamah rahimahullah berkata:
"Sebagian tukang cerita menyebutkan..
Bahwa isra mi'raj terjadi di bulan rajab..
Semua itu menurut ahli jarh watta'dil adalah kedustaan..
(Al Ba'its hal 171)..
Cobalah periksa..
Lalu teliti..
Adakah Rasulullah dan para shahabat merayakan malam isra mi'raj..
Adakah imam yang empat memperingatinya..
Siapakah yang lebih tahu tentang kebaikan?
Bila itu baik, tentu mereka telah lebih dahulu melakukannya..
Ibnul Hajj berkata, "Diantara bid'ah yang mereka ada-adakan..
Peringatan malam dua puluh tujuh rajab..
Yang dianggap malam isra mi'raj..
(Al Madkhal 1/199)..
Tidak memperingati bukan berarti tidak menghormati..
Tapi membuat syari'at yang tidak pernah di izinkan oleh Allah adalah tercela..
Karena Robbuna berfirman:
"Apakah mereka mempunyai sekutu-sekutu (bagi Allah) yang membuat
syari'at untuk mereka dari agama sesuatu yang tidak diizinkan oleh
Allah?"
Sumber: Ust. Abu Yahya Badrussalam, Lc
"Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan melarang yang mungkar dan beriman kepada Allah, dan kalau sekiranya ahlul kitab beriman, tentulah hal itu lebih baik bagi mereka, diantara mereka ada orang2 yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang2 fasik". (QS.Ali Imran ayat 110)
22 Juni 2013
Sholawat Nariyah
Di surau sana….
terdengar lantunan shalawat…
Suaranya merdu dan nadanya sendu..
Allohumma shollii sholaatan kaamilatan..
Wa usholli salaaman taamman..’Alaa sayyidina Muhammad…
Alladzii tanhallu bil ‘uqodu..Wa tanfariju bihil kurobu…
Wa tuqdlo bihil hawaiju..Wa tunaalu bihir Raghaibu…
Hatiku miris… Lisanku berucap laa ilahaa illallah…
Kesyirikan apa ini…
Kata mereka Nabi Muhammad bisa memutuskan semua ikatan…
Bisa menghilangkan kesusahan…
Bisa memenuhi kebutuhan…
Dengan beliau bisa meraih yang kita inginkan…
Maha suci Allah…Tak berhak makhluk disifati dengan sifat ilah
Setinggi apapun derajatnya Seakan firman Allah telah hilang…قل لا أملك لنفسي نفعا ولا ضرإ إلا ما شاء الله”
Katakan, aku tidak dapat memiliki untuk diriku manfaat dan mudlarat kecuali apa yang Allah kehendaki.” (Al A’raf: 188).
Nabi atau wali..Manusia biasa yang tak dapat memberi manfaat dan mudlarat…
Kita meyakini akan ketinggian derajat mereka…
Kita pun mencintai mereka dengan sepenuh hati…
Namun bukan cinta yang berlebihan…
Dengan menyamakan mereka dengan pencipta alam…Laa ilaaha illallah…
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan..لا تطروني كما أطرت النصارى عيسى بن مريم”Janganlah berlebihan memujiku..Seperti kaum Nashrani memuji Isa bin Maryam.”
Sumber : Ust. Abu yahya badrussalam, Lc
terdengar lantunan shalawat…
Suaranya merdu dan nadanya sendu..
Allohumma shollii sholaatan kaamilatan..
Wa usholli salaaman taamman..’Alaa sayyidina Muhammad…
Alladzii tanhallu bil ‘uqodu..Wa tanfariju bihil kurobu…
Wa tuqdlo bihil hawaiju..Wa tunaalu bihir Raghaibu…
Hatiku miris… Lisanku berucap laa ilahaa illallah…
Kesyirikan apa ini…
Kata mereka Nabi Muhammad bisa memutuskan semua ikatan…
Bisa menghilangkan kesusahan…
Bisa memenuhi kebutuhan…
Dengan beliau bisa meraih yang kita inginkan…
Maha suci Allah…Tak berhak makhluk disifati dengan sifat ilah
Setinggi apapun derajatnya Seakan firman Allah telah hilang…قل لا أملك لنفسي نفعا ولا ضرإ إلا ما شاء الله”
Katakan, aku tidak dapat memiliki untuk diriku manfaat dan mudlarat kecuali apa yang Allah kehendaki.” (Al A’raf: 188).
Nabi atau wali..Manusia biasa yang tak dapat memberi manfaat dan mudlarat…
Kita meyakini akan ketinggian derajat mereka…
Kita pun mencintai mereka dengan sepenuh hati…
Namun bukan cinta yang berlebihan…
Dengan menyamakan mereka dengan pencipta alam…Laa ilaaha illallah…
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan..لا تطروني كما أطرت النصارى عيسى بن مريم”Janganlah berlebihan memujiku..Seperti kaum Nashrani memuji Isa bin Maryam.”
Sumber : Ust. Abu yahya badrussalam, Lc
Bid’ah hasanah
Kata kiyai ada bid’ah hasanah..
Kata kiyai..kiyai atau ulama bukan Nabi..
Semuanya boleh diterima atau ditolak perkatannya..
Kecuali Nabi..
Bid’ah hasanah.. Berarti bid’ah yang baik..
Bila kebaikan itu menurut pandangan kita..
Maka semua orang yang berbuat bid’ah pasti memandang baik perbuatannya..
Ahmadiyah memandang baik bid’ahnya….
Kaum Syi’ah memandang baik bid’ahnya…
Lia Eden pun sama..
Bahkan Fir’aun pun memandang dirinya di atas kebaikan.
Dengarkan Firman Rabbuna:قال فرعون ما أريكم إلا ما أري وما أهديكم إلا سبيل الرشاد
“Berkata Fir’aun, “Aku tidak memandang untukmu kecuali yang aku pandang baik. Dan aku tidak membimbing kalian kecuali kepada jalan yang lurus.” (Ghafir: 29).
Tahukah anda..
Memandang baik itu sama dengan mensyari’atkan..
Camkan baik-baik perkataan imam Asy Syafi’I, “Siapa yang menganggap baik maka ia telah membuat syari’at.
“Padahal hak membuat syari’at adalah hak tunggal bagi Allah semata..
Oleh karena itu..Allah mengecam orang-orang yang membuat syari’at..أم لهم شركاء شرعوا لهم من الدين ما لم يأذن به الله”Apakah mereka mempunyai sekutu-sekutu yang membuat syari’at untuk mereka dengan sesuatu yang tidak diizinkan oleh Allah?”Abdullah bin Umar berkata, “Semua bid’ah sesat walaupun dipandang baik oleh manusia.”
Sumber : Ust. Abu yahya badrussalam, Lc
Langganan:
Postingan (Atom)